Perang di Timur Tengah terus berlangsung dengan intensitas yang tinggi, membawa dampak besar bagi penduduk sipil, khususnya di Gaza. Berikut adalah perkembangan terbaru mengenai konflik tersebut berdasarkan laporan dari berbagai sumber pada Kamis (9/1/2025).
Rumah Sakit Gaza dalam Kondisi Kritis
Krisis bahan bakar telah menjadikan rumah sakit di Gaza seperti kuburan bagi banyak warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis. Rumah Sakit Al-Aqsa menjadi salah satu fasilitas yang paling terpengaruh, dengan operasional utama terpaksa dikurangi untuk menghemat bahan bakar bagi unit-unit yang lebih kritis seperti ICU.
Kondisi ini membahayakan alat-alat vital seperti ventilator dan inkubator. Dokter Lintas Batas (MSF) melaporkan bahwa 15 bayi baru lahir di Rumah Sakit Nasser berada dalam risiko besar jika suplai listrik terhenti. Saat ini, bantuan bahan bakar dari badan internasional hanya cukup untuk mempertahankan operasional rumah sakit selama 24 hingga 48 jam.
Brigade Qassam Sebut Dalang Penembakan Mematikan
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, menyatakan bahwa Jaafar Dababshe adalah dalang di balik serangan penembakan yang menewaskan tiga warga Israel di Tepi Barat. Dababshe tewas dalam operasi militer Israel, yang kemudian mendapat kecaman dari Hamas sebagai "operasi pembunuhan pengecut."
Militer Israel dikabarkan tengah mempersiapkan pembongkaran rumah keluarga Dababshe, yang dianggap sebagai bentuk hukuman kolektif oleh kelompok HAM internasional.
Gedung Putih: Israel Tidak Lakukan Genosida
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak menganggap Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Namun, ia mengakui jumlah korban sipil di Gaza sangat tinggi dan menekankan pentingnya pendekatan yang lebih diskriminatif oleh militer Israel untuk mengurangi dampak pada warga sipil.
Pembatasan Media di Israel
Militer Israel memberlakukan aturan baru terkait liputan media tentang aktivitas tentara di Gaza. Hal ini dilakukan untuk melindungi tentara dari risiko tuntutan hukum internasional terkait dugaan kejahatan perang. Di bawah aturan baru, identitas tentara berpangkat rendah tidak akan diungkapkan dalam wawancara media.
Kemarahan atas Peta Baru Israel
Pemerintah Israel memicu kemarahan negara-negara Arab setelah mempublikasikan peta yang menggambarkan wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah sebagai bagian dari "Israel Raya." Unggahan ini memunculkan seruan internasional untuk mengekang ambisi ekspansionis Israel.
Social Plugin